Rabu, 18 Desember 2013

BOLOS



TUGAS APLIKOM
MEMBOLOS SEKOLAH

OGIK HARDIANSYAH
131714016
MP

LATAR BELAKANG
Jika kita perhatikan pemerintah Indonesia selalu berusaha sebisa mungkin untuk mengurangi tingkat kebodohan di Indonesia. Sebagai bukti nyata kita dapat melihat program – program pemerintah seperti : BOS, Wajib belajar 9 tahun dan tidak tanggung – tanggung pemerintah bahkan menaikkan sebagian gaji para PNS khususnya tenaga pendidik atau lazimnya disebut guru. Itu semua tidak lain bertujuan untuk meningkatkan keefektifan cara mengajar guru kepada para penerus bangsa yaitu siswa.

            Tapi pada kenyataannya hal ini bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan, pasalnya mereka lebih memilih bolos ketimbang belajar. Memang cerita bolos sewaktu jam pelajaran sudah tidak asing lagi bagi sebagian kalangan pelajar ataupun pembaca sebagai pihak pengamat. Seringkali telinga kita sampai sakit mendengar kata bolos karena hal ini bukanlah cerita baru lagi. Bolos atau meninggalkan jam pelajaran saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung di sekolah. Itu adalah sebuah hal yang sering dilakukan oleh para pelajar. Namun tetap saja boleh dikatakan wajar karena sifat dasar siswa yang juga manusia yang selalu saja ada secuil rasa bosan yang timbul di benak mereka. Bosan dengan rutinitas sehari-hari untuk pergi ke sekolah dan menunaikan kewajiban sebagai pelajar. Terlebih bagi mereka yang sudah menjadikan bolos ini sebagai hobi dan agenda wajib mereka saat sekolah. Mereka yang malas-malasan dan hanya ingin bersenang-senang saja tentunya lebih memilih untuk meninggalkan kelas daripada harus mendengarkan penjelasan guru yang tidak mereka mengerti.
Mungkin masalah yang seperti ini sering dianggap sepele oleh sebagian kalangan, namun hal ini sangatlah disayangkan terutama bagi pemerintah yang sudah berusaha keras untuk memajukan pendidikan di Indonesia, Apalagi kalau kita mengamati sekarang banyaknya siswa yang berkeliaran di jalan, di pasar, di pertokoan bahkan di mall, sewaktu di saat jam sekolah.

TUJUAN
Minggat dari sekolah atau bolos bukanlah hal yang baru bagi pelajar. Bahkan bukan hanya pelajar laki-laki tapi pelajar perempuan juga termasuk melakukan hal ini. Keinginan bolos sekolah ini bermacam-macam. Ada yang sekadar menghilangkan rasa suntuk karena pelajaran di sekolah atau memiliki masalah pribadi yang membuat tidak konsen belajar.
Perilaku bolos sekolah juga dapat membawa dampak buruk seperti resiko ketinggalan pelajaran, karena saat bolos mereka tidak menerima pelajaran seperti yang semestinya. Membolos pun bisa menghasilkan hadiah peringatan dari sekolah atau yang paling parah lagi adalah dikeluarkan dari sekolah alias DO (Drop Out) bagi mereka yang membolos. (Sumber : http://www.infogue.com)


            Sementara itu, psikolog Dian Apriyatni Psi mengatakan, kebiasaan bolos sekolah
itu disebabkan oleh banyak faktor. Di mana tidak semuanya muthlak kenakalan siswa Menurut Dian, ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa minggat dari sekolah, di antaranya karena merasa bosan dengan gaya mengajar dari guru. Karena biasanya, jika guru berhasil membangun suasana belajar yang menarik bagi siswanya, maka senakal apa pun siswa tersebut, maka dia akan menunggui guru tersebut. Berbeda dengan guru-guru yang sudah menakutkan bagi siswa mulai dari gaya mengajar, cara menghadapi siswa hingga memberikan tugas. Tetapi ada juga yang memang yang bolos karena gurunya gagal membuat suasana menarik di kelas, sehingga membuat siswa bosan dan mencoba mencari suasana berbeda di luar sekolah. Penyebab lain adalah adanya masalah pribadi baik dengan orang tua, pacar, keluarga maupun dengan teman-teman.
Biasanya, masalah ini membuatnya tidak konsentrasi.
Namun, bolos sekolah juga terkadang dilakukan siswa karena pengaruh dari teman-teman. Karena masa remaja, pengaruh teman-teman yang disebut dengan konvernitas sangat besar. Bahkan, nilai yang dibawa dari rumah bisa hilang karena konvernitas tadi.
Sebenarnya, hal ini wajar karena memang pada masa ini, teman merupakan salah satu penentu karakter bagi remaja setelah orangtua. Secara psikologis, ini menyebabkan pengaruh teman bisa lebih menentukan dibandingkan orang tua. Apalagi bila perhatian dari orang tua minim. Maka remaja akan lari dengan teman-temanya sebagai teman curhat.

            Jika teman-teman yang dipilihnya yang dapat memberikan nilai positif itu tidak ada masalah. Tapi jika teman yang dipilihnya adalah yang berpengaruh negatif, maka karakternya akan terbentuk di sana. Untuk itu, guru-guru harus mengevaluasi sebab bolosnya siswa mereka. Apakah disebabkan karena siswanya atau karena suasana belajar di sekolah. Selain itu, perlu perhatian dan kontrol dari orang tua, tapi tidak dengan cara mengekangnya. ”Seperti main layang-layang tarik ulur saja,
Hanya saja, bagi remaja bolos sekolah bukanlah solusi untuk mencari kesenangan di luar sekolah. Karena masih banyak waktu yang bisa dijadikan refreshing. Tidak mesti melalui bolos. Bisa di hari libur maupun sepulang sekolah. Kalaupun jika bosan, siswa bisa rileks di saat jam istirahat dengan bercanda dengan teman.

            Menurut Dian,masih ada cara lain yaitu dengan terbuka terhadap masalah yang dihadapi baik dengan orang tua, guru, maupun teman sehingga tidak mengorbankan pelajaran untuk menyelesaikan masalah. Karena jika masalahnya serius, orangtua maupun guru akan mengerti dan memberikan dispensasi buat kamu.(http://www.jambiindependent.com)
Biasanya siswa yang membolos itu melakukan aksinya tidak atas inisiatif sendiri namun dia biasanya diajak oleh teman – temannya, entah karena mengalami tekanan mental dari teman – temannya atau mengalami hal lain.

            Biasanya hal ini dekat dengan dengan pergaulan siswa yang sembarangan alias tidak benar dalam memilih teman karena hanya ingin dianggap gaul. Para siswa terkadang memilih bolos lewat tempat yang sulit untuk diintai/diawasi seperti di belakang kelas, pagar yang tertutup oleh pohon- pohon yang rimbun,biasanya siswa – siswa yang bolos kebanyakan berasal dari sekolah swasta.Sumber :(http://www.infogue.com)

            Adapun guru yang mengalami masalah dengan murid yang membolos dan Ia pun mencoba untuk mencoba memberitahu siswanya mengenai hal itu , namun cara itu tidak ampuh dan Iapun mencoba menegur dengan keras dan cara yang dilakukannya berhasil sebanyak 50%, Tapi hasilnya kurang memuaskan. Iapun mencoba untuk
Mencoba hal yang tidak diasayaitu dengan menyuruh siswa yang bolos untuk membuat surat pernytaan yang menyatakan bahwa mereka tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.Yang membuat Surat pernyataan ini berbeda ada pada isinya yaitu dengan memasukkan tanda tangan orang tua, ketua RT dan RW.
Pada akhirnya cara ini dapat membuat hampir100% siswa sudah tidak lagi membolos.
Hal yang menyebabkan siswa tidak membolos adalah karena mereka mendapatkan hukuman sosialyang berat dan dengan mencantumkan tanda tangan ketua RT dan RW memiliki beban tersendiri
 “Jadi tujuan saya adalah mengurangi bahkan menyelesaikan masalah pembolosan yang sering marak dalam dunia pendidikan kita.”

SASARAN PEMBACA
1.       Para orang tua
2.       Para guru
3.       Para siswa

TIPS BUAT SEKOLAH UNTUK BOLOS



            Mungkin sekolah bisa mengatisipasi atas banyaknya siswa yang membolos sekolah. Karena hal itu juga merupakan tanggung jawab sekolah dalam menghadapi masalah sosial yang melibatkan dunia pendidikan. Mungkin saya punya tips untuk sekolah agar menekan para siswa yang hobi membolos.

1.      PAKAI SISTEM  FINGER PRINT
  Dengan sistem tersebut jika siswa tidak masuk sekolah akan di ketahui oleh orang tua mereka melalui sms. Sistem ini banyak juga di terapkan di sekolah sekolah elite.
2.      MEMAGARI SEKOLAH DENGAN JERUJI
Sekolah harus membuat sekolah dengan tembok yang tinggi agar siswa sulit untuk kabur dan membolos. Dan perlu juga jeruji untuk menambah aman sekolah dari para siswa yang kabur dan bisa membuat tingkat keamanan sekolah berlipat ganda.
3.      MEMBERIKAN SANGSI YANG SANGAT BERAT
   Dengan sangki yang berat para siswa akan memikirkan dua kali untuk tidak masuk sekolah karena beratnya resiko yang akan mereka terima. Contohnya sanki di skors, sanki di panggil ortu. Maka para siswa akan tidak berani untuk membolos.
4.      PEREN WALI KELAS
Peran para wali kelas sangatlah penting untuk menekan para siswa yang di kelasnya untuk membolos sekolah. Dengan perhatian yang lebih kepada anak yang bermasalah maka anak akan sukan untuk membolos.

            Mungkin itu saran saya untuk para sekolah yang ingin menekan tingkat pembolosan yang terjadi.
 

MENGATASI SISWA PEMBOLOS MELALUI BIMBINGAN KONSELING

Peran dan Fungsi Bimbingan Konseling (BK) dalam Mengatasi Siswa yang Suka Membolos
Kewajiban sekolah, selain mengajar (dalam arti hanya mengisi otak anak-anak dengan berbagai ilmu pengetahuan), juga berusaha membentuk pribadi anak menjadi manusia yang berwatak baik
Mengajar tidak sekedar transfer pengetahuan, tetapi lebih kepada usaha untuk membentuk pribadi santun dan mampu berdiri sendiri. Sehingga jika terjadi suatu permasalahan pada siswa, pendidik / pihak sekolah juga turut memikirkannya, berusaha mencarikan jalan keluar.
Dalam menghadapi anak tersebut peran BK sangatlah penting. Sebagai sarana untuk mencari solusi, fungsi BK cukup efisien. Melalui pendekatan personal, harapannya siswa dapat lebih terbuka dengan pemasalahannya, sehingga pembimbing dapat memahami dan mendapat gambaran secara jelas apa yang sedang dihadapi siswa.
Menghentikan sepenuhnya kebiasaan membolos memang tidaklah mudah dan sangatlah minim kemungkinannya. Tetapi usaha untuk meminimalisisir kebiasaan tidak baik tersebut tentu ada. Dan salah satu usaha dari pihak sekolah ialah dengan program Bimbingan Konseling (BK).
Kita mungkin pernah melihat atau bahkan mengalami sendiri bagaimana rasanya dihukum karena membolos. Padahal menghukum bukanlah satu-satunya jalan untuk membuat siswa jera dalam melakukan perbuatannya. Bisa jadi hal tersebut malah menjadikan anak lebih bengal dan lebih susah ditangani. Sebab siswa remaja merupakan masa kondisi emosi yang tidak labil, mudah tersinggung dan mudah sekali marah. Ibaratnya tulang rusuk, jika dipaksakan untuk lurus maka ia akan patah. Oleh karena itu penanganannya harus hati-hati.

Tindakan yang dapat dilakukan
Dengan mengetahui faktor-faktor penyebabnya, pembimbing sedikit tahu bagaimana kondisi permasalahan siswa. Langkah selanjutnya ialah melalui pendekatan supaya siswa yang membolos mau menerima arahan dari pembimbing. Adapun jika siswa masih bersikap tertutup, tidak mau menceritakan permasalahan mengapa ia membolos, maka pembimbing menggunakan cara lain yaitu menanyakan pada teman dekatnya. Begitu semua informasi yang diperlukan telah diperoleh, pembimbing langsung mengambil tindakan preventif dan pengobatan. Seperti yang telah dikemukakan di atas, pencegahan tidak harus melalui hukuman. Memberi nasehat dan arahan yang baik akan lebih mengena dari pada membentak dan memarahinya.
Tidak teraturnya anak masuk sekolah tidak sepenuhnya terletak pada siswa. Ada banyak sebab yang terletak di luar kekuasaan anak, atau yang kurang dikuasai anak.
Jadi kegiatan membolos siswa tidak sepenuhnya kesalahan siswa. Ada faktor dari luar yang juga turut andil dalam pembolosan tersebut. Oleh karena itu, tugas BK selain memberi arahan pada siswa juga mengkondisikan lingkungan sekolahnya sebaik mungkin supaya siswa merasa betah berada di sekolah. Selain itu pembimbing juga selalu menjalin komunikasi dengan keluarga siswa ada kesepakatan dalam usaha mengatasi masalah anak.


KESIMPULAN

Membolos merupakan salah satu kenakalan siswa yang dalam penanganannya perlu perhatian yang serius. Memang tidak sepenuhnya kegiatan membolos dapat dihilangkan, tetapi usaha untuk meminimalisir tetap ada.
Melalui program BK, pihak sekolah berupaya mencari solusi bagi mereka yang suka membolos. Karena membolos terkait berbagai faktor, maka dalam penyelesaiannya tidaklah mudah. Oleh karena itu pihak sekolah juga mengikutsertakan orang tua.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah (dalam hal ini BK) dan orang tua siswa, permasalah membolos siswa diharapkan dapat diselesaikan sehingga tidak menjalar kepada siswa lainnya.


Daftar Pustaka

Kartono, Kartini. Bimbingan bagi anak dan remaja yang bermasalah. Rajawali Pers: Jakarta. 1991
Purwanto, Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Remaja Rosdakarya: Bandung. 2006
Soejatno, Agoes. Bimbingan Kearah Belajar yang Sukses. Aksara Baru: Surabaya. 1990

  Agoes Soejatno, Bimbingan Kearah Belajar yang Sukses (Aksara Baru : Surabaya, 1990) Halaman 19
  Kartini Kartono, Bimbingan bagi anak dan remaja yang bermasalah (Rajawali Pers : Jakarta. 1991) Halaman 78
  Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis (Remaja Rosdakarya : Bandung, 2006) Halaman 127
  Kartini Kartono, Bimbingan bagi anak dan remaja yang bermasalah (Rajawali Pers : Jakarta. 1991) halaman 83








MANFAAT BOLOS SEKOLAH



Masyarakat selalu memandang negative tentang siswa yang membolos sekolah padahal mereka punya berbagai alasan yang tidak semuanya salah tentang kenapa siswa membolos sekolah. Sebagian siswa juga punya alasan tentang mengapa mereka bolos sekolah. Bahkan menurut saya ada beberapa manfaat dari membolos  untuk siswa.


1.      BOLOS UNTUK REVLESING
Ini berguna sebagai liburan atau menyegarkan pikiran  para siswa dari tumpukan tuntutan sekolah apalagi kalau menjelang ujian nasional siswa lebih banyak mendapatkan tekannan dari para guru untuk ngebut materi yang di ajarkan agar mereka bisa lulus.
2.      BOLOS UNTUK MENGHINDAR SPP
Ada beberapa siswa di negeri ini yang masih kurang mampu untuk membayar sekolah dan terkadang mereka harus membolos untuk menghindari tagihan dari sekolah sampai orang tua mereka mempunyai uang untuk membayar sekolah.
3.      BOLOS UNTUK MENGHINDARI TUGAS
Beberapa siswa membolos karena mereka lupa mengerjakan tugas dari guru. Apalagi guru yang memberi tugas sangatlah killer. Jadi siswa akan takut untuk masuk karena mereka lupa mengerjakan tugas.
4.      BOLOS UNTUK KELUARGA
Siswa membolos juga untuk urusan yang lebih penting yaitu demi keluarga misalnya ada keluarga mereka yang sakit perlu untuk di tunggu atau di antar ke rumah sakit.


            Di atas ini adalah beberapa manfaat membolos jadi kita coba berfikir positif aja. Dan itulah yang mereupan manfaat positif dari membolos tidak semua siswa bolos itu di kategorikan negatif tergantung sudut pandang kita.